Header Ads

 Agen Bola Promosi Terbanyak , Promosi Bola Terbesar , Rollingan Casino Terbesar , MiyabiBola, Cara Pendaftaran Member Baru

KISAH MENINGGALNYA CHOIRUL HUDA KIPER PERSELA

Bandar Bola Piala Dunia 2018, Agen Bola Piala Dunia 2018, Agen Bola Terpercaya, Bandar Bola Terbaik, daftar situs judi bola online terpercaya, situs judi bola resmi, daftar agen bola terpercaya, agen bola terbaik, agen sbobet resmi, Agen Bola Promosi Terbanyak, Promosi Bola Terbesar, Miyabibola.

Berita Bola - Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda,menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (15/10/2017) sore. Penyebabnya adalah benturan Huda dengan kerabat setimnya, Ramon Rodrigues, di pertandingan Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya. Di menit ke-44, Huda memastikan gawang aman dari serangan Marcel Sacramento, namun dadanya mengenai lutut dari Rodrigues.

Huda masih bergerak, lalu tak sadarkan diri. Tim dokter langsung membawa sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans. Sebelum dibawa ke rumah sakit, Huda berusia 37 tahun itu masih mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.

"Tadi masih sadarkan diri dan bilang kalabagian dada nya sakit , lalu pingsan" kata seorang tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.

Tiba di RSUD dr Soegiri, Huda langsung mendapatkan alat bantu pernapasan oksigen. Kemudian oleh Yudistiro kalau Huda masih memperlihatkan kulitnya yang memerah, tapi keadaannya terus menurun. Sang pemain masih tidak bergerak dalam 1 jam pompa jantung dan otak. Akhirnya, tim dokter mengatakan kalau Huda menghembuskan nafas pukul 16.50 WIB.

"Kami sudah berusaha untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," kata Yudistira.

- Diagnosa Tim Medis

Menurut diagnosa Yudistira, ada benturan di bagian dada dan rahang bawah Huda. Sang pemain diduga mengalami trauma dada, kepala, dan leher. Di dalam leher, ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak.

"Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan napas," kata Yudistira.

Sebelumnya, beberapa dugaan awal muncul soal penyebab meninggalnya Choirul Huda, salah satunya karena hypoxia. Lalu, muncullah hasil diagnosis seperti diutarakan Yudistira.

- Tangis Haru Para Kerabat

Informasi kepergian Huda diterima para pemain Persela tepat setelah peluit panjang laga kontra Semen Padang. Persela menang 2-0, tetapi raihan tripoin seolah hampa karena kapten mereka tutup usia. Isak tangis terdengar dari kerabat pemain, termasuk penjaga gawang Ferdiansyah. Reaksi serupa ditunjukkan suporter Persela, La Mania.

"Huda! Huda," seruan seorang suporter yang kemudian diikuti rekan-rekannya.

Suasana Stadion Surajaya tiba-tiba menggema dengan menyebutkan nama Choirul Huda dari seluruh La Mania yang hadir. La Mania bersama segenap official Persela Lamongan masih mengheningkan cipta sesaat untuk mendoakan Choirul Huda.

- Kenangan Semasa Hidup

Huda sebelum meninggal merupakan pemuda yang berbeda. Pelatih Aji Santoso mengakui, sang pemain terlihat lebih bersemangat saat latihan.

"Saya menilai bahwa dia paling siap meskipun Ferdiansyah juga siap," ucap Aji.

Padahal, Huda mendapatkan giliran bermain sebagai starter saat melawan Semen Padang, setelah masih bersedia dalam beberapa pertandingan sebelumnya. Tak ada yang tahu bahwa laga kontra Semen Padang merupakan pamungkas buat Huda. Tak ada yang menyangka juga kalau beberapa permintaan tak biasa itu saat pertandingan adalah kenangan terakhir.

"Saat pertandingan, dia memang menginginkan kaos kaki dan barang kelengkapan lain yang baru kepada Toni , bagian kelengkapan tim Persela," kata bek Samsul Arifin, Minggu 15/10/2017 malam.

Bukan Samsul saja, pemain lain Persela, Ahmad Birrul Walidain, juga masih menerima permintaan tak biasa dari Huda. "Semalam saat pertandingan, Huda minta dibeliin jus jeruk. Padahal, biasanya Huda minta dibelikan nasi goreng. Cuma semalam saja yang minta dibelikan jus,"kata Fahmi.

Sekarang, semua kenangan Huda tinggal cerita, sudah tiada. Dengan semua jasa, 455 pertrandingan bersama-sama kerabat Persela dan cuma membela satu klub selama perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, Huda layak menjadi sejarah.

KISAH MENINGGALNYA CHOIRUL HUDA KIPER PERSELA

No comments